Kementan & Perpusnas RI Bedah Buku Menjaga Keberlanjutan Swasembada Pangan
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI), mengadakan Talkshow sekaligus bedah buku berjudul "Menjaga Keberlanjutan Swasembada Pangan".
Buku itu ditulis oleh Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman dan Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan), Kuntoro Boga Andri.
"Buku ini kami buat untuk mendokumentasikan apa yang sudah dilakukan oleh Kementerian Pertanian di masa lalu hingga saat ini terkait dengan menciptakan swasembada pangan di Indonesia," ujar Kuntoro di Perpusnas RI, Rabu (6/3).
Dari alurnya, buku ini memuat empat bab berisikan cerita panjang perjalanan dan upaya keras Bangsa Indonesia untuk mewujudkan swasembada pangan dari masa ke masa.
Salah satu isi bahkan menceritakan secara detail apa yang disebut dengan inovasi pertanian.
Sementara pada bagian lain, ulasannya kongkrit pada teknologi dan perjuangan Indonesia dalam mewujudkan kemandirian pangan.
"Kami sudah mencetak beberapa kali sejarah swasembada pangan dan terkait dengan produksi beras kita ada TRH (teknologi revolusi hijau) yang didampingi atau dikawal langsung oleh kementerian pertanian di lapangan," katanya.
Lebih lanjut, Kuntoro mengatakan buku ini merupakan bagian dari ikhtiar Kementerian Pertanian dalam memotret sejarah dan cita - cita bersama mewujudkan Indonesia yang makmur sejahtera melalui pembangunan pertanian.
Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) mengadakan bedah buku.
- Hati-Hati! Ada Hoaks soal Brigade Pangan di Media Sosial
- Wamendagri Bima Arya Ingatkan Pemda Pentingnya Pendataan Irigasi
- Tinjau Bendungan Ameroro di Konawe, Mentan Amran Dorong Produktivitas Pertanian Meningkat
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025